Rabu, 07 Maret 2012

Majas Penegasan

Majas penegasan

Apofasis : Penegasan dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan.

Pleonasme adalah salah satu majas dalam bahasa Indonesia. Pleonasme adalah majas yang menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan. Maka dari itu, Pleonasme termasuk dalam kategori majas penegasan.
Contoh kalimat yang menggunakan majas pleonasme adalah:
  • "Dia turun ke bawah."
    • Jelaslah bahwa seseorang turun pasti ke bawah.
  • "Saya sudah melihat kejadian itu dengan mata kepala saya sendiri." 
Aliterasi adalah salah satu jenis majas dalam Bahasa Indonesia. Aliterasi adalah majas yang memanfaatkan kata permulaannya sama bunyi.
Contoh:
Dengar Daku Dadaku Disapu
Paralelisme adalah salah satu jenis majas dalam Bahasa Indonesia. Paralelisme adalah majas yang mengulang kata di setiap baris yang sama dalam satu bait. Contoh:
Kau berkertas putih
Kau bertinta hitam
Kau beratus halaman
Kau bersampul rapi
Tautologi adalah majas berupa pengulangan gagasan, pernyataan, atau kata yang berlebih dan tidak diperlukan [1]. Majas ini sangat dekat dengan pleonasme karena sama-sama menambahkan kata atau keterangan yang tidak perlu. Pada pleonasme, kata yang ditambahkan sudah terkandung atau implisit pada kata yang diperikannya (misalnya turun ke bawah), sedangkan pada tautologi, kata yang ditambahkan merupakan kata lain dari kata yang dijelaskannya (misalnya katakan lagi sekali lagi).

Antanaklasis adalah salah satu majas dalam Bahasa Indonesia. Antanaklasis adalah majas yang menunjukkan pengulangan kata yang sama tetapi memiliki makna yang berbeda. Contoh:
Engkau dijual engkau dibaca
 
Klimaks (dari bahasa Yunaniκλῖμαξ” (klimax) berarti "tangga" dan "jenjang") ialah titik intensitas atau kekuatan yang terbesar dalam rentetan menanjak; yakni kulminasi. Istilah klimaks memiliki sejumlah konotasi khusus dan digunakan dalam bahasa Indonesia:

Retoris adalah salah satu jenis majas dalam Bahasa Indonesia. Retoris adalah majas yang berupa pertanyaan yang sebenarnya tidak perlu dijawab. Karena jawaban atau maksud si penanya sudah terkandung dalam pertanyaan tersebut. Contoh:
Apa arti semua ini?

Majas pertentangan

Paradoks adalah suatu situasi yang timbul dari sejumlah premis (apa yang dianggap benar sebagai landasan kesimpulan kemudian; dasar pemikiran; alasan; (2) asumsi; (3) kalimat atau proposisi yg dijadikan dasar penarikan kesimpulan di dl logika), yang diakui kebenarannya yang bertolak dari suatu pernyataan dan akan tiba pada suatu konflik atau kontradiksi.

Oksimoron (Yunani: ὀξύς, oxus 'tajam'; μωρός, mōros 'tumpul') adalah majas yang menempatkan dua antonim dalam suatu hubungan sintaksis. Contoh oksimoron antara lain keramahtamahan yang bengis dan perang saudara. Oksimoron dapat disusun menjadi paradoks.

Antitesis : Pengungkapan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya.
hiperbol (Yunani Kuno: ὑπερβολή 'berlebihan') adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu secara berlebihan. Lawannya antara lain meiosis dan litotes. Contoh:
  • Suara keras menggelegar membelah bumi.
  • Perasaanku teriris-iris mendengar kisahnya.
  • Darahnya mengalir menganak sungai.
  • Dia menendang bola bundar itu dengan kakinya.

Personifikasi adalah salah satu majas dalam Bahasa Indonesia. Personifikasi adalah majas yang memberikan sifat-sifat manusia pada benda mati. Contoh:
Saat ku melihat rembulan, dia seperti tersenyum kepadaku seakan-akan aku merayunya.
Mentari pagi hari membangunkan isi bumi.
Daun pohon kelapa di pantai itu melambai - lambai memanggilku.
 
Depersonifikasi adalah majas yang berupa pembandingan manusia dengan bukan manusia atau dengan benda [1]. Majas ini mirip dengan majas metafora. Contoh: dikau langit, daku bumi.

Pars pro toto adalah sebuah majas yang digunakan sebagian unsur/objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.
Contoh:
  • ayah membeli 1 ekor sapi
  • Sudah ditunggu hingga satu jam lamanya tetapi ia tidak nampak batang hidungnya. 
Totum pro parte adalah sebuah majas yang digunakan untuk mengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.
Contoh:
Indonesia menang atas Thailand dalam pertandingan sepak bola di Jakarta kemarin sore.

Eufemisme adalah ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan yang dirasakan kasar.
Contoh : "Di mana 'tempat kencing'nya?" dapat diganti dengan "Di mana 'kamar kecil'nya?". Kata "tempat kencing"(dalam bahasa sehari-hari biasa juga disebut WC) tidak cocok jika akan digunakan untuk percakapan yang sopan. Kata "kamar kecil" dapat menggantikannya. Kata "kamar kecil" ini konotasinya lebih sopan daripada kata "tempat kencing". Jadi dalam eufemisme terjadi pergantian nilai rasa dalam percakapan dari kurang sopan menjadi lebih sopan.

Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.

Fabel (Inggris:fable) adalah cerita yang menceritakan kehidupan hewan yang berperilaku menyerupai manusia. Cerita tersebut tidak mungkin kisah nyata. Fabel adalah cerita fiksi, maksudnya khayalan belaka (fantasi). Kadang fabel memasukkan karakter minoritas berupa manusia.
Contoh fabel misalnya Kelinci dan Kura-Kura yang diyakini sebagai karya Aesop, Kancil Mencuri Mentimun, dan lain sebagainya.

Parabel (bahasa Yunani: παραβολή, parabolē) adalah cerita rekaan untuk menyampaikan ajaran agama, moral, atau kebenaran umum dengan menggunakan perbandingan atau ibarat [1]. Parabel seperti metafora yang diperluas menjadi suatu kisah singkat dan berbeda dengan fabel dalam hal pengibaratannya: fabel menggunakan hewan, tumbuhan, benda, dll. sedangkan parabel menggunakan manusia. Injil merupakan suatu contoh yang banyak mengandung parabel di dalamnya.

Perifrasa adalah majas yang berupa pengungkapan yang panjang sebagai pengganti pengungkapan yang lebih pendek [1], atau, dengan kata lain, suatu frasa panjang menggantikan frasa yang lebih pendek. Frasa atau kata yang digantikan tersebut dapat berupa nama tempat, nama benda, atau nama sifat. Contoh:
  • Ia bersekolah di kota kembang (maksudnya: Bandung).
  • Indonesia pernah dijajah oleh negeri matahari terbit (maksudnya: Jepang).
Eponim adalah nama orang (bisa nyata atau fiksi) yang dipakai untuk menamai suatu tempat, penemuan atau benda tertentu dikarenakan kontribusi atau peranan tokoh yang bersangkutan pada obyek yang dinamai tersebut. Dalam bidang sains dan teknologi, sebuah penemuan biasanya diberi nama sesuai dengan penemunya, contoh:
Simbolisme adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol benda, binatang, atau tumbuhan. Contoh:
  • Ia terkenal sebagai buaya darat.
  • Rumah itu hangus dilalap si jago merah.
Asosiasi : perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama.
 
 

Majas

Alegori adalah majas yang menjelaskan maksud tanpa secara harafiah. Umumnya alegori merujuk kepada penggunaan retorika, namun alegori tidak harus ditunjukkan melalui bahasa, misalnya alegori dalam lukisan atau pahatan.
Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
 

Alusio

Majas perbandingan yang menggunakan berbagai kata kiasan, peribahasa atau sampiran pantun yang sudah lazim digunakan semua orang.
Contoh penggunaan :
Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya
Metafora adalah salah satu majas dalam Bahasa Indonesia, dan juga berbagai bahasa lainnya. Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. Contoh:
Engkau belahan jantung hatiku sayangku.
Raja siang keluar dari ufuk timur.
Jonathan adalah bintang kelas dunia.
 
Antropomorfisme adalah atribusi karakteristik manusia ke makhluk bukan manusia. Subyek antropomorfisme seperti binatang yang digambarkan sebagai makhluk dengan motivasi manusia, dapat berpikir dan berbicara, atau benda alam seperti angin atau matahari. Istilah antropomorfisme berasal dari bahasa Yunani ἄνθρωπος (anthrōpos), manusia dan μορφή (morphē), bentuk. Tiga hewan antropomorfis yang paling terkenal sampai saat ini adalah Donal Bebek, Miki Tikus, serta Tom dan Jerry.

Sinestesia adalah metafora berupa ungkapan yang berhubungan dengan suatu indera untuk dikenakan pada indera lain.
Contoh:
Betapa sedap memandang gadis cantik yang selesai berdandan.
Suaranya terang sekali.
Rupanya manis.
Namanya harum.

Antonomasia adalah sebuah majas perbandingan yang menyebutkan sesuatu bukan dengan nama asli dari benda tersebut, melainkan dari salah satu sifat benda tersebut.Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis.
Contoh:
  • Si Gemuk
  • Si Lincah
  • Si Pintar
Aptronim adalah pemberian nama orang yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
Contoh:
Karena sehari-hari ia bekerja sebagai kusir gerobak, ia dipanggil Karto Grobak.

Metonimia adalah sebuah majas yang menggunakan sepatah-dua patah kata yang merupakan merek, macam atau lainnya yang merupakan satu kesatuan dari sebuah kata.
Contoh:
  1. Rokok diganti Djarum atau Gudang Garam.
  2. Mobil diganti dengan Kijang.
Terapan dalam kalimat :
  1. Ayah membeli sebatang Djarum Coklat.
  2. Kakak pergi naik Kijang hijau.
Hipokorisme adalah penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.
Contoh:
  • Lama Otok hanya memandangi ikatan bunga biji mata itu, yang membuat otok kian terkesima.
Litotes adalah salah satu jenis majas dalam Bahasa Indonesia. Litotes adalah majas yang mengungkapkan perkataan dengan rendah hati dan lemah lembut. Biasanya hal ini dicapai dengan menyangkal lawan daripada hal yang ingin diungkapkan. Contoh:
Akan kutunggu kehadiranmu di bilikku yang kumuh di desa
Wanita itu parasnya tidak jelek
 

Majas sindiran

 

Ironi adalah salah satu jenis majas dalam Bahasa Indonesia. Ironi adalah majas yang mengungkapkan sindiran halus. Contoh:
Kota Jakarta sangatlah indah dengan sampah-sampahnya
 
Sarkasme adalah suatu majas yang dimaksudkan untuk menyindir, atau menyinggung seseorang atau sesuatu. Sarkasme dapat berupa penghinaan yang mengekspresikan rasa kesal dan marah dengan menggunakan kata-kata kasar. Majas ini dapat melukai perasaan seseorang.
Biasanya sarkasme digunakan dalam konteks humor.
Contoh
  • Soal semudah ini saja tidak bisa dikerjakan. Goblok kau!